Okay, dari judulnya ketawan lah ya apa yang bakal gw omongin. Untuk postingan kali ini gw bakal ngomong dengan super duper santai haha. Stunt man, menurut dunia perfilm-an artinya adalah pemain pengganti. Yaa ga mungkin kan seorang Jessica Alba, yang notabene semua bagian tubuhnya diasuransikan, beradegan ekstream di film Fantastic4. Nah disini lah peran seorang stunt man (stunt woman??!) diperlukan, yaitu untuk menggantikan peran dari si main actor/actress. Hmm, pertanyaan pertama gw; Berarti stunt man = second person, ya gak?
Menjadi stunt man emang ga buruk, kadang-kadang lo malah bisa ngerasa hebat banget karena bisa ngelakuin adegan-adegan ajaib yang (mungkin) ga semua orang bisa ngelakuinnya. Tapi menjadi second person in a real life, how does it feel? It hurts, really hurts! Kadang dianggep, tapi lebih sering dilupakan. Kalo kata temen gw ibaratnya itu cuma sebagai pengganti kekosongan, ironis memang hahaa. Disinilah logika dan perasaan seling berkecamuk dasyat. Menurut logika, lo pasti ga mau kan cuman dijadiin pengisi kekosongan?! Tapi kadang-kadang perasaan juga ga bisa dibohongin, hmm ini lah bagian tersulitnya memang. Stunt man juga manusia, mereka juga pengen jadi main actor or actress. Sama hal nya seperti second person, mereka juga pasti mau untuk menjadi yang pertama. Menjadi yang segala-gala nya. Pertanyaan kedua gw; Apakah mungkin seorang stunt man menjadi main actor? Jawabannya sangat mungkin. Nah sama aja kaya second person, seorang second person (mungkin) saja bisa menjadi the first lady but it must be really hard. Adanya second person itu sendiri adalah sebuah kesalahan, kesalahan besar dan gw yakin semua orang ga mungkin mau ada di posisi itu. Nah sekarang tinggal gimana caranya kita menyikapinya. Being a second person is a choice, you can and can not be it. Need thousand times to think and decide. Follow your heart, use your logic, and listen to your pals's comments.