Dibalik semua kesedihan dan kekecewaan yang saya alami belakangan ini, ada sebuah kabar menggembirakan.
HARGA BBM TURUUN! YEEEYYYYYYYY, SENANGNYA HATIKUUUU
Selama libur di Jakarta memang alokasi dana (baca: uang jajan) lebih banyak dihabiskan untuk membeli bensin, mengingat mobilitas saya di Jakarta lebih tinggi dibandingkan di Bandung. Dengan diturunkannya harga bensin menjadi Rp 4500,00/liter, ada dua kemungkinan yang akan terjadi, yaitu:
1. Pengeluaran Dana Transportasi relatif berkurang apabila jumlah pembelian bensin tidak berubah. Nah berarti alokasi dana untuk bensin-pun lebih sedikit dan Anggaran Belanja Negara (baca: anggaran belanja pribadi) dapat ditingkatkan.
2. Dengan jumlah uang yang sama saya bisa mendapatkan bensin yang lebih banyak. Dengan begitu saya dapat lebih sering berinteraksi dengan kemacetan kota Jakarta. Saya berkesempatan untuk lebih sering berpergian seorang diri menikmati kota Jakarta-Depok-BSD-Bogor dengan segala keindahannya. Dan yang terpenting saya dapat mempunyai lebih banyak waktu untuk memperhatikan kehidupan sekitar dan berusaha lebih peka terhadap semua itu (Ini hal berharga yang baru saja saya dapatkan dari seorang teman, Achmad Munahadi, thaanks ya di)
ternyata turunnya bbm dapat membantu kita mengamati lebih banyak realita kehidupan ya cha, hehehe
BalasHapus